Gumu Kembali dengan Video Musik Kedua, Taman Kota!

0
gumu taman kota

Gumu, sebuah unit musik bernuansa anime yang dikenal dengan lirik penuh rasa dan atmosfer emosionalnya, kembali meluncurkan video musik (MV) kedua mereka yang berjudul “Taman Kota”. Lagu ini menjadi kelanjutan perjalanan musikal Gumu setelah debut mereka dan hadir sebagai refleksi mendalam tentang kenangan, perpisahan, dan harapan yang tersisa setelah cinta usai.

Diciptakan oleh duo Nauvaldi dan Agum Pratama, “Taman Kota” menyuguhkan lanskap sonik yang hangat namun menyimpan luka. Lagu ini menjadi narasi kontemplatif akan hubungan yang telah berakhir, dengan taman kota sebagai metafora ruang bersama yang kini hanya tersisa dalam memori.

Setelah sukses dengan peluncuran MV pertama berjudul “Satu Cerita di Dalam Memori“, lamdha.ni kembali ditugaskan untuk menguatkan atmosfer lagu melalui visualisasi animasi yang memadukan nuansa melankolis dengan gaya visual minimalis dan penuh simbolisme. Video ini menampilkan figur tokoh wanita yang bergulat dengan kenangan—berkelana melewati ruang-ruang publik yang dulunya menjadi tempat berbagi tawa dan cerita.

“Setelah hubungan usai, tempat-tempat itu tetap ada, hanya saja orangnya yang tidak,” ungkap Agum Pratama selaku penulis lirik utama di lagu ini. Lirik seperti “Saat kita bersama, hatiku terasa berbunga layaknya taman di kota” dan “Tak ada yang menyangka bahwa akan tiba saatnya dirimu pergi ke sana” menggambarkan pergulatan antara kebahagiaan masa lalu dan kekosongan hari ini. Lagu ini tidak hanya berbicara tentang kehilangan, tetapi juga tentang keindahan yang pernah ada—dan mungkin saja masih bisa dikenang.

Tentang Gumu

Gumu adalah unit musik independen asal Bogor yang terbentuk dari sekelompok teman kuliah dengan kecintaan yang sama terhadap budaya pop Jepang. Mereka menghadirkan musik yang terinspirasi dari soundtrack anime, visual novel, dan pop Jepang modern, dengan lirik berbahasa Indonesia. Musik yang dipersembahkan memadukan unsur cerita fiksi dan realita, menyampaikan beragam emosi mulai dari kebahagiaan, harapan, hingga melankolia, dengan lirik yang sering kali menyerupai surat cinta yang tulus dan penuh nostalgia akan masa remaja.

KAORI Nusantara | Informasi yang disampaikan merupakan sudut pandang pihak pemberi siaran pers dan tidak mewakili sudut pandang maupun kebijakan editorial KAORI.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses