Tangani Masalah Sampah, Toko-Toko dan Cafe di Shibuya Diwajibkan Memasang Tong Sampah

0
kehidupan di jepang
© Sho Hatsumi/Asahi

Pemerintah Distrik Shibuya, Jepang menetapkan kebijakan baru yang mewajibkan toko serba ada dan kafe memasang tong sampah mulai April 2026 mendatang. Kebijakan ini menyasar area super sibuk seperti Shibuya, Harajuku, dan Ebisu. Langkah tersebut dianggap sebagai respons nyata terhadap persoalan kebersihan yang makin terasa dalam kehidupan di Jepang, khususnya di kawasan dengan arus pengunjung yang tinggi setiap hari.

Sanksi dan Tenggat Penerapan

Mulai Juni, pelaku usaha yang tidak mematuhi aturan ini berisiko terkena denda hingga 50.000 yen. Pemerintah distrik menilai sanksi perlu diterapkan agar kebijakan berjalan efektif. Aturan ini disebut sebagai yang pertama di Tokyo dan masih tergolong jarang di Jepang, sehingga Shibuya menjadi sorotan sebagai pelopor pendekatan baru soal penanganan sampah.

Tanggung Jawab Dialihkan ke Pelaku Usaha

Alih-alih menambah tong sampah milik pemerintah, Distrik Shibuya memilih membebankan tanggung jawab kepada bisnis yang menjual produk penyumbang sampah. Alasannya, biaya tidak seharusnya ditanggung warga lokal mengingat banyaknya pengunjung dari luar wilayah. Pendekatan ini mencerminkan perubahan cara pandang dalam kehidupan di Jepang terkait siapa yang bertanggung jawab atas limbah publik.

Dukungan untuk Toko Lokal

Meski tanggung jawab berada di pihak bisnis, pemerintah distrik tetap berjanji memberi dukungan bagi toko yang memasang tong sampah di ruang publik. Dukungan ini diharapkan membantu pemilik usaha beradaptasi tanpa merasa terbebani. Kolaborasi semacam ini dianggap penting agar kebijakan bisa berjalan mulus di tengah dinamika kehidupan di Jepang yang serba cepat.

Lonjakan Sampah Usai Pandemi

Keputusan ini diambil setelah peningkatan sampah yang signifikan sejak pariwisata kembali menggeliat pascapandemi. Survei distrik menunjukkan 63 persen sampah di sekitar tiga stasiun utama berasal dari toko serba ada, sementara kafe menyumbang 12 persen. Data tersebut menggambarkan tantangan nyata dalam kehidupan di Jepang yang kini kembali ramai oleh wisatawan.

Sorotan Nasional soal Minimnya Tong Sampah

Masalah kurangnya tong sampah juga menjadi perhatian nasional. Survei Badan Pariwisata Jepang menyebut hampir 22 persen wisatawan mengeluhkan minimnya fasilitas pembuangan sampah. Temuan ini memperkuat alasan Shibuya bergerak cepat. Kebijakan tersebut diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membenahi kebersihan dan kualitas kehidupan di Jepang.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses