Yuri!! on Ice juga punya unsur komedi yang lucu dan menghibur menyelingi adegan drama yang muncul. Di mata saya, adegan lucu yang muncul adalah sebuah pertanda bahwa adegan yang sangat menusuk di hati, atau menguras air mata akan muncul. jadi, sebelum muncul, adegan lucu ini akan membuat anda siap sebelum dihanyutkan di drama hubungan Yuri-Viktor yang akan muncul.
Animasi dalam Yuri!! on Ice disajikan dengan cara yang agak tidak biasa. Animasi dalam pembuka Yuri on Ice memiliki gimmick tersembunyi yaitu seiring berjalannya waktu, detail dalam animasinya variatif. Kevariatifan di animasi pembukanya saya asumsikan ada hubungannya dengan isi episode yang bersangkutan. Animasi pada versi awalnya menarik dengan metode minimalis dipadukan dengan fluiditas animasi yang tinggi. Lalu, saya perhatikan tingkat detailnya naik sedikit demi sedikit hingga di versi akhirnya menjadi sebuah opening yang memiliki detail tersirat yang tinggi dengan warna yang sangat beragam dan menarik. Lagu pembuka History Maker yang dibawakan oleh Dean Fujioka benar-benar menghidupkan animasi pembukanya. Terlebih saya yang suka menyingkat pembuka ini malah mendengarkan (dan ikut menyanyikan) History Maker di pembukanya.

Secara umum, animasi dalam animenya sendiri tidak kalah dengan animasi pembukanya. Namun di episode-episode awal, animasi yang disajikan memiliki kesan “daur ulang” dari episode sebelumnya. Namun hal ini ditebus dengan menampilkan ‘ekstensi’ dari episode sebelumnya atau penambahan detail yang menunjukkan gerakan yang lebih sulit dari performance sebelumnya. Cara MAPPA dalam menampilkan adegan skatenya yang kadang menggunakan metafor juga menarik. Terlihat di episode 7, untuk adegan free skate dari Giorgi Popovich di Cina, penampilan skatenya digabungkan dengan metafor untuk menjelaskan makna gerakannya. Sering juga adegan skate-nya mengandung monolog yang menarik yang mengutarakan perasaan sang skater.
Musik juga menjadi sebuah unsur penting yang membuat Yuri!! on Ice menjadi seri yang cukup menggugah. Semua adegan skate pasti dilengkapi dengan lagu layaknya figure skating yang asli. Aransemen lagu-lagunya juga variatif dan menarik untuk didengarkan secara biasa. Yuri On Ice memiliki 24 lagu original yang menjadi pengiring saat adegan figure skating. Lagu yang digarap oleh Taro Umebayashi ini juga sempat menduduki posisi 1 di Oricon Digital Album Chart dan posisi 3 di Oricon CD Chart di minggu pertama saat album tersebut dirilis.

Kekurangan utama dari Yuri!! on Ice adalah banyaknya karakter yang menarik namun kurang tergali karakternya karena kendala 12-episode. Hampir semua karakter sampingan di Yuri on Ice memiliki sifat yang menarik. Misalnya Phichit Chulanont, skater asal Thailand yang sangat cerah nan positif. Christopher Giacometti, rival Viktor yang cukup sensual. Otabek Altin asal Kazakhstan yang misterius atau Kenjiro Minami, skater amatir yang menjadi kompetitor Yuri di episode awal. Semuanya memiliki sifat dan kepribadian yang menarik untuk diceritakan namun semuanya hanya tampil sekilas dan ‘komplementer’. Ini membuat sifat dan kepribadian karakter tersebut terbuang percuma padahal bila bisa dikembangkan akan menjadi sangat menarik.

Lalu, unsur yang membuat anime ini begitu hit di mancanegara, sekaligus membuatnya cukup kontoversial adalah hubungan antara Yuri dengan Viktor. Menurut saya, senjata terkuat dari seri ini adalah juga salah satu kelemahan yang cukup mengganggu bagi saya. Hubungan antara Yuri dengan Viktor berawal sebagai Pelatih-Atlit lama-lama menjadi ambigu seiring berjalannya seri ini. Pada akhir seri, ada adegan memasang cincin Yuri dan Victor dilengkapi dengan Phichit meneriakkan “Kalian akan menikah?”. Konon banyak pihak mengatakan bahwa adegan ini adalah adegan terbaik di Yuri!! on Ice. Namun, walaupun sudah menaruh saya di posisi seorang fujoshi, saya masih kesulitan untuk mencerna makna dari adegan tersebut. Saya juga menanyakannya ke salah satu teman wanita saya yang juga memiliki insting fujoshi dalam dirinya. Namun dia juga mengatakan bahwa ini beyond her skill. Saya coba untuk menggali melalui internet dan menemukan bahwa di bumi belahan barat, adegan ini merupakan penggambaran tentang hubungan sesama jenis di untuk pertama kalinya. Hal tersebut menimbulkan perdebatan bahwa walaupun adegan tersebut menyatakan soal hubungan sesama jenis, mereka beranggapan bahwa hai itu tidak nyata. Bagaimana dengan saya? setelah membaca penjelasan tersebut, saya menarik sebuah kesimpulan bahwa orang-orang terlalu berlebihan dan tidak menikmati Yuri!! on Ice dengan semestinya.
Sebagai penutup. Yuri!! on Ice adalah salah satu hiburan yang asik karena mengangkat sebuah tema yang jarang diangkat. Animasinya apik, ceritanya cukup menarik dan konten pendukungnya juga bagus. Keambiguan hubungan antara Yuri-Viktor sebenarnya cukup mengganggu bagi saya namun tidak cukup menganggu kenikmatan menonton secara keseluruhan. Dan ingat, tontonan ini hanyalah hiburan semata. kesamaan didalamnya tidaklah disengaja.

| Pengisi Suara | Toshiyuki Toyonaga sebagai Yuri Katsuki Kouki Uchiyama sebagai Yuri Plisetsky Jun Fukuyama sebagai Takeshi Nishigori Yoshimasa Hosoya sebagai Otabek Altin Kenji Nojima sebagai Lee Seung Gil |
| Sutradara | Sayo Yamamoto (Michiko and Hatchin) |
| Penulis Skenario | Mitsuro Kubo (Moteki) |
| Desain Karakter Asli | Tadashi Hiromatsu (Parasyte – The Maxim) |
| Lagu Pembuka | History Maker oleh Dean Fujioka |
| Lagu Penutup | “You Only Live Once” oleh Wataru Hatano |
| Studio | MAPPA |
| Situs resmi | http://yurionice.com/ |
| https://twitter.com/yurionice_PR | |
| Mulai tayang pada | 5 Oktober 2016 (1721 GMT, 0021 WIB), 6 Oktober (0221 JST) |
KAORI Newsline | Ditulis oleh Naufal B. Pawenang.


















