Sontak penonton pun turut serta hanyut dan menyanyi bersama d-iZe dalam lagu Wherever You Are tersebut. Benar-benar sebuah konser yang terbangun secara kolaboratif antara sang penyanyi dengan semua penonton yang ada.
Lagu Wherever You Are selesai di bawakan, d-iZe pun kembali bercerita mengenai pengalamannya berada di Indonesia. Ia mengaku sebenarnya malam itu adalah kali kedua ia ke Indonesia, setelah sebelumnya sempat ke Bali. Sewaktu kuliah dahulu, d-iZe pernah pergi ke Bali. Dalam berpergian ke negara lain, d-iZe mengaku sangat hobi sekali untuk merasakan aroma tiap-tiap tempat baru begitu ia menginjakkan kaki di bandara. Sesampainya di Jakarta, ia pun melakukan hal yang serupa. Baginya aroma Jakarta sangat terasa beda dengan tempat-tempat lain yang ia pernah datangi. Ia juga mengaku bahwa udara Jakarta itu panas namun basah. Dan ia sangat kagum dengan ramahnya orang-orang di sini. Setelah itu ia pun kembali lanjut menggerakkan jari untuk menekan tuts di keyboard nya seraya memainkan lagu berjudul Donna Toki Mo dari Noriyuki Makihara.
Untuk lagu berikut yang ia bawakan disebut-sebut olehnya merupakan lagu yang cukup spesial. Jika sebelumnya d-iZe banyak menyanyikan lagu bertemakan percintaan, kali ini ia membawakan lagu yang cukup berbeda. Lagu yang dibawakan tersebut berasal dari album ketiga d-iZe yang bertajuk In a Bedroom. D-iZe menyatakan bahwa album ini memang benar-benar ia buat saat sedang berada di dalam kamar tidurnya, mulai dari menulis lirik hingga aransemen, semua ia lakukan di dalam kamar tidurnya sendiri.
Salah satu lagu dari album In a Bedroom yang di bawakan pada malam itu adalah lagu berjudul Gramma. Seperti judulnya, lagu ini adalah lagu yang menceritakan sosok nenek dari d-iZe. Baginya sosok nenek adalah sosok yang paling ia rindukan selama hidupnya. Terlebih saat d-iZe memutuskan untuk pergi kuliah di Tokyo ia sangat merindukan sang nenek yang berada di kampung halaman. Ia juga menambahkan bahwa saat ini neneknya masih sehat dan di malam itu ia berharap semoga lagu Gramma yang di nyanyikan ini bisa di dengar oleh neneknya yang berada di Jepang sana.
Pertunjukkan kembali lanjut dengan lagu berikutnya yang masih dari album yang sama, yakni Million Dreams. D-iZe bercerita bahwa makna di lagu ini adalah siapapun bisa bermimpi dan mewujudkan mimpi itu dalam hidupnya.
Menjelang akhir penampilan, D-iZe menyempatkan diri untuk melakukan livecasting kepada para seluruh penggemarna. Di malam itu ia melakukan livecasting langsung dari tempat konser dan menyapa penggemarnya yang menyaksikan secara langsung melalui sosial media. Tak hanya memberikan sambutan serta komentar mengenai konser di malam itu, d-iZe juga mengajak para penonton konser di malam itu untuk menyampaikan salam kepada para penggemar d-iZe yang lain.
Akhirnya pertunjukkan malam tersebut pun di akhiri dengan lagu Chiisana Koi no Uta, salah satu lagu yang sempat d-iZe nyanyikan waktu masih bersama Goose House, serta dengan lagu Sky dari Goose House. Saat menyanyikan lagu Chiisana Koi no Uta, sebagai penghujung konser ia mengajak seluruh penonton untuk turut serta bernyanyi bersama.
Dengan alunan terakhir dari lagu Sky, d-iZe pun menutup serangkaian pertunjukkan di malam itu. Di malam itu meski pun bertajuk konser namun sesungguhnya pertunjukkan tersebut di bentuk bersama oleh d-iZe dan penonton yang datang. Berbeda sekali suasananya dengan konser pada umumnya karena antara d-iZe dan penonton sangat dekat sekali dan saling berkomunikasi satu sama lain secara natural. Kesan ramah dan saling akrab inilah yang sangat terasa bahkan sampai saat penulis membuat liputan ini yang mana sebenarnya konser tersebut sudah seminggu berlalu.
Selesai membawakan serangkaian pertunjukkan, d-iZe lalu mengadakan sesi foto dan pemberian tanda tangan bagi mereka yang membeli CD Album d-iZe langusng di sana. Ucapan terima kasih pun tak henti keluar dari mulut d-iZe. Selain itu ia juga berjanji bahwa suatu hari nanti ia akan sangat ingin sekali kembali lagi ke Indonesia.
KAORI Newsline | Teks oleh Rafly N | Foto kiriman dari pihak KONSAATO
